Senin, 08 Juni 2015

Flashcard dan Flipchart



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Konsep pembelajaran menuntut adanya perubahan peran guru. Sebaik-baiknya media yang digunakan dalam pembelajaran adalah memiliki tingkat relevansi dengan tujuan, materi, dan karakteristik siswa. Dilihat dari wewenang dan interaksinya dalam pembelajaran, guru adalah orang yang paling menguasai materi, mengetahui tujuan yang harus dibuat dan mengenali betul kebutuhan siswanya. Disinilah peran guru sebagai creator yaitu menciptakan media yang tepat, efisien, dan menyenangkan bagi siswa.
Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sangat memerlukan perencanaan yang baik. Hal ini dimulai dari mendesain media, pemenuhan kriteria pemilihan media pembelajaran, hingga evaluasi dan memutuskan media pembelajran yang cocok untuk mencapai tujuan. Jika diantara media yang terpilih adalah media Flipchart & Flashcard yang akan dipergunakan dalam proses pembelajaran. Maka mengenal apa itu flipchart dan flashcard,  kelebihan dan kekurangan serta cara pembuatannya adalah hal yang perlu diketahui oleh pendidik.

B.    Rumusan Masalah
1.     Apakah yang dimaksud degan Flipchart dan bagaimanakah cara membuat Flipchart?
2.     Apakah yang dimaksud dengmenjelaskan flashcard dan bagaimanakah cara membuat flashcard?
C.    Tujuan Pembelajaran
1.     Menjelaskan pengertian dan cara membuat Flipchart.
2.     Menjelaskan pengertian dan cara membuat FlashCard.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    FLIPCHART
1.     Pengertian Flipchart
Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas yang disatukan menggunakan benda khusus (Penjepit, Spiral) sehingga menyerupai album atau kalender. Lembaran-lembaran kertas inilah yang akan diisi dengan informasi-informasi atau pesan-pesan baik berupa gambar maupun simbol-simbol yang dicantumkan dalam bentuk visual.
Media flip chart adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran. Bahan flip chart biasanya kertas ukuran plano yang mudah dibuka-buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. Untuk daya tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka warna dan varasi desainnya.
Menurut Suci Kusuma Dewi Flip Chart merupakan suatu media yang menggunakan gambar – gambar yang digantung pada suatu tiang gantungan kecil dan cara menunjukan dengan membalik satu per satu.
Visualisai konsep yang dijelaskan Rahardjo (1991) seperti proses, prosedur, dan siklus mempergunakan bagan alur (flowchart). Fakta, data mempergunakan tabel, matriks, dan daftar. Data perbandingan mempergunakan Grafik (balok, cakram, kurva, koordinat). Serta hubungan keluarga mempergunakan silsilah. Semua konsep visual di atas yang dijelaskan, menariknya dapat mempergunakan media Flipchart.
Sehingga dalam hal menyampaikan pesan, flipchart yang berisi pesan yang telah disampaikan, dalam penggunaannya dibalikkan agar pesan berikutnya bisa dilihat oleh peserta didik. Seperti halnya sebuah kalender yang berisi 12 lembar kertas dan setiap kertas mewakili urutan bulan. Maka setelah Anda melihat bulan Januari, Anda bisa membalikkannya untuk melihat bulan februari dan seterusnya hingga desember dengan membalikkannya. Penyajian informasi ini dapat berupa (a) Gambar-gambar , (b) Huruf-huruf, (c) Diagram, (d) Angka-angka. Sajian pada flipchart tersebut harus di dedusikan dengan jumlah dan jarak maksimum siswa melihat flipchat  tersebut dan direncanakan tempat yang sesuai dimana dan bagaimana flipchart tersebut ditempatkan.
2.     Cara Penggunaan Flipchart
Cara penggunaan media ini bergantung metode apa yang akan digunakan. Kalau metode ceramah, flip chart langsung dibuka sesuai dengan topik pembicaraan untuk diterangkan atau ditulisi hal-hal yang perlu dituliskan. Untuk metode kuantum, flip chart dapat berupa nyanyian, kata-kata bijak, atau apa saja yang mendukung kemeriahan kelas dan bukan merupakan pusat konsentrasi belajar siswa. Flip chart tidak langsung digunakan melainkan dapat menjadi variasi penekanan materi ajar. Dalam metode CTL, flip chart dapat dipakai sebagai gambar model untuk dikonstruksi pembelajar sehingga mendapatkan inkuirinya setelah menggali informasi gambar flip chart melalui berbagai pertanyaan belajar. Begitulah seterusnya.

3.     Bentuk Media Flipchart
Media pembelajaran Flipchart terbagi kedalam dua bentuk. Yaitu:
a.       White Flipchart
White Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas kosong yang siap diisi informasi-informasi mengenai pembelajaran. Seperti halnya whiteboard yang mempergunakan  alat tulis seperti spidol.
                                 


b.     Messages Flipchart
Messages Flipchart adalah flipchart yang berisi pesan-pesan pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya yang isinya bisa berupa gambar, teks, grafik, bagan dan lain-lain.
                 

4.     Kelebihan Flipchart
Dalam penggunaan Flipchart untuk menyampaikan materi pembelajaran yang berguna mencapai tujuan. Sebagai salah satu media pembelajaran, Flipchart yang dipergunakan memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
a.     Tujuan
Media Flipchart dalam mencapai tujuan adalah salah satu media yang efektif. Flipchart yang efektif dapat dijadikan penyampai pesan secara terstruktur dan terencana terutama pada messages flipchart. Indikator pencapaian tujuan yang efektif adalah tercapaianya tujuan yang sudah direncanakan, untuk mencapai tujuan. Selain itu juga, Flipchart sangat praktis untuk dipergunakan.
b.   Peserta didik
Flipchart sangat cocok untuk pembelajaran dengan jumlah peserta didik kelompok kecil yakni hingga 30 orang dengan ukuran 100 cm X 60 cm. Selain itu juga mampu meningkatkan aktivitas belajar dan menarik perhatian peserta didik.


c.    Biaya
Dari segi faktor biaya, flipchart merupakan salah satu media yang relatif lebih murah.
d.   Ketersediaan
Dalam pembuatan memperoleh bahan-bahan yang dipergunakan untuk membuat flipchart sangat mudah diperoleh di pasaran. Sehingga kita mampu membuatnya sendiri.
e.    Waktu
Penggunaan flipchart merupakan salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk menulis di papan tulis.
5.     Penggunaan dan bagian-bagian Flipchart
a.      Cara mempersiapkan diri
       Dalam hal ini guru perlu menguasai bahan pelajaran dengan baik, memiliki keterampilan untuk menggunakan media tersebut. Kalau perlu untuk melancar lakukan dengan latihan berulang-ulang meski tidak langssung dihadapan siswa. Siapkan pula alat dan bahan-bahan yang lain yang mungkin diperlukan. Misalnya jika Flipchart tersebut tidak memiliki kedudukan atau penyangga khusus, maka diperlukan tali atau paku untuk memasangnya papan tulis namun tetap memudahkan untuk melipat-lipat lembaran Flipchart.

b.     Penempatan yang tepat
Perhatikan posisi tampilan, atau sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dengan baik oleh semuah siswa yang ada di ruangan kelas tersebut. Untuk memastikan posisi sudah tepat anda juga dapat menanyakan pada siswa apakan sudah terlihat dengan baik atau belum.
c.      Pengaturan siswa
Untuk hasil yang lebih baik, perlu pengaturan siswa. Misalnya siswa dibentuk menjadi setengah lingkaran, perhatikan juga ssiswa dengan baik agar memperoleh pandangan yang baik.
d.     Perkenalkan pokok materi
Mareri yang disajikan terlebih dahulu diperkenalkan kepada siswa pada awal pembukaan pembelajaran. Cara yang dapat dilakukan misanya dengan melakukan bercerita, atau mengkaitkan situasi atau kejadian yang  ada di lingkungan siswa lalu kaitkan dengan materi yang akan disampaikan. Kegiatan ini sama dengan melakukan apresiasi agar siswa dapat dengan mudah mencerna materi baru .
e.      Sajian gambar
Setelah masuk pada materi, mulailah memperlihatkan lembarah-lembaran Flipchart dan berikan keterangan yang cukup, gunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa.
f.      Beri kesempatan siswa untuk bertanya
Guru dapat hendaknya memberikan stimulus agar siswa mau bertanya, meminta klarifikasi apakah materi yang disampaikannya jelas dipahami atau masih kurang  jelas. Kalau perlu siswa memberika komentar terhadap isi Flipchart yang disajikan.
g.     Menyimpulkan materi
Seperti pada umunya kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan tidak harus oleh guru namun justru siswalah yang harus menyimpulkan materi yang diperkuat oleh guru dalam menyimpulkan ini jika rasa perlu maka siswa atau guru kembali membuka beberapa Flipchart yang dianggap penting.
6.     Tekhnik Pembuatan Flipchart
a.    Tentukan tujuan pembelajaran
            Pada umumnya dalam pembuatan media pembelajaran, langkah pertama adalah menunjukan tujuan. Tujuan perlu dirumuskan lebih khusus apakan tujuan bersifat penguasaan kognitif, penguasaan keterampilan tertentu atau tujuan untuk penanaman sikap. Perlu juga tujuan dirumuskan secara operasional dalam bentuk indikator atau tujuan pembeelajaran khusus  (TPK).
Contoh tujuan :
1)   Melalui media Flipchart siswa diharapkan dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup dengan benar.
2)   Siswa diharapkan dapat menuliskan sikap-sikap yang mencerminkan budaya toleransi antar umat beragama.
b.   Menentukan Bentuk Flipchart
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bentuk  flipchart terdiri dari dua bentuk yakni White Flipchart dan Messages Flipchart. Setelah ditentukan bentuknya, persiapkan alat-alat yang dibutukan dalam pembuatan flipchart diantaranya adalah kerangka dudukan biasanya kaki-kakinya  berjumlah empat atau tiga untuk sandaran. Sipakan juga triplek yang tebal berbentuk persegi panjang berukuran antara 60-90 cm sebagai alas kertas. Pada bagian atas kayu penyangga pergunakan penjepit  kertas. Sedangkan dalam pembuatan messages flipchart, setelah membuat penyangga seperti yang sudah dijelaskan di atas, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data, angka-angka, simbol-simbol verbal dan gambar-gambar yang relevan dengan tercapainya tujuan.

c.    Membuat ringkasan materi
Materi yang disajikan pada media Flipchart tidak dalam bentuk uraian panjang, dengan menggunakan kalimat majemuk seperti halnya pada buku taks namun materi perlu disarikan, diambil pokok-pokoknya. Setiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan dikoleksi mana yang menjadi pokok materi yang perlu disiapkan. Dengan demikian perlu dirumuskan materi-materi tersebut dengan cara membuat autline materi dengan dalam kertas terpisah misalnya dalam buku catatan yang akan dituangkan  kedalam Flipchart.
d.   Merancang draf kasar (sketsa)
            Membuat Flipchart yang baik dan menarik diperlukan variasi penyajian tidak hanya berisi text namun diperkaya dengan gambar atau foto yang relevan dengan materi dan tujuan. Draf kasar yang dimaksud disini adalah sketsa yang langsung dibuatkan dilembaran-lembaran kertas Flipchart menggunakan pengsil yang dapat dihapus jika sudah selesai dibuat. Membuat draf kasar perlu dilakukan untuk mengantifikasi kesalahan dalam pembuatan serta mengatur tata letak yang baik, selain itu diperlukan juga untuk memudahkan pewarnaan.

e.    Memilih warna yang sesuai
            Agar Flipchart yang kita buat lebih menarik, salah satu upayanya ialah menggunakan warna yang bervariasi. Flipchart yang hanya menggunakan satu warna misalnya hitam saja, kurang menarik bagi siswa sekolah dasar. Menurut Penelitian bahwa siswa SD cenderung menyukai tampilan media yang berwana dibanding media hitam putih, warna juga akan membantu memfokuskan perhatian pada materi penting.
Warna akan membuat siswa tertarik untuk mempelajari materi pembelajaran. Memfokuskan pada sajian materi, memberikan tanda pada sajian-sajian informasi, serta membuat sajian menjadi lebih hidup, dengan demikian pemilihan warna penting diperhatikan ketika membuat Flipchart.Warna-warna yang mencolok baik digunakan untuk memberi fokus yang bertujuan untuk menarik perhatian, namun jika kalau terlalu banyak akan mengganggu penglihatan, contoh penggunaaan warna mencolok, untuk judul atau objek-objek yang ditonjolkan. Sebaiknya perlu diperhatikan harmonisasi pemilihan warna. Jika kita memilih beberapa warna misalnya 5 warna maka ke 5 warna tersebut meiliki kedekatan.
 

f. Menentukan ukuran dan bentuk huruf yang sesuai
Supaya mudah di baca dalam jarak yang cukup jauh misalnya 10 meter dalam ruang kelas, maka sebaiknya ukuran huruf pada flipchart cukup besar. Ukuran huruf ini disesuaikan dengan beberapa seberapa banyak tulisan, jika tulisan sedukit berarti ada cukup ruang untuk membuat huruf menjadi lebih besar. Selain memperhatikan huruf, perlu diperhatikan juga bentuk huruf. Huruf dekoratif dengan banyak variasi cenderung susah dibaca dalam ukuran yang agak kecil dengan jarak yang jauh, atau huruf sambung.Huruf yang sebaiknya digunakan adalah huruf  lurus atau tidak ada kait kaitannya.

7.     Kekurangan Flipchart
Dengan beberapa kelebihan yang bisa kita temukan pada media flipchart, namun flipchart juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
a.    Tidak audiotif. Dalam penggunaannya materi yang bersifat audiotif, flipchart belum mampu mengakomodirnya. Sehingga guru berperan lebih untuk memfasilitasi materi-materi audio.
b.   Teacher oriented. Tanpa seorang guru atau fasilitator untuk memaparkan materi, siswa akan kesulitan memahami pesan yang ada di dalam flipchart. Hal ini disebabkan karena penulisan pesan baik berupa gambar-gambar, simbol-simbol verbal berbentuk outline-otline seperti halnya power point.
c.    Dalam penggunaan kelompok besar kurang efektif.

B.    FLASHCARD
1.       Pengertian Flashcard
Pengertian secara bahasa Flash Cards adalah Kartu cepat atau kartu kilat. Hal ini bisa juga diartikan demikian karena mempergunakan kartu ini dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) akan mempermudah atau mempercepat pemahaman siswa. Penggunaan flash cards dalam belajar tidak hanya berlaku bagi young learners, media ini juga bermanfaat bagi older learners.
Menurut Azhar Arsyad, flashcard adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks atau tanda simbol yang mengingatkan atau mneuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Flashcard biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Namun ahli lain menjelaskan flashcard merupakan media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25X30 cm.

2.    Bentuk dan kelebihan Flashcard
Flashcard menurut Azhar Arsyad, terbagi atas dua yakni kartu abjad dan kartu yang berisi gambar-gambar. Walaupun pada hakikatnya sama yakni berupa kartu. Namun dalam bentuk materi  flashacard seperti yang telah dijelaskan terbagi kedalam dua bentuk.
Flashcard memiliki kelebihan-kelebihan diantaranya :
a.    Praktis. Jika dilihat dari cara membuat dan penggunaannya, flashcard sangat praktis karena guru yang mempergunakan tidak butuh keahlian khusus. Dan apabila telah dipergunakan, cara penyimpanannya cukup diikat atau dimasukkan kedalam kotak agar tidak tercecer.
b.   Ekonomis.  Dari segi biaya, pembuatan dan penggunaan flashcard sangat murah dan peralatan yang dipergunakan untuk membuat flashcard juga mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau.
c.    Mudah dibawa-bawa. Dengan ukuran yang kecil, flashcard mudah dimasukkan kedalam tas atau bahkan saku.
d.   Menyenangkan. Dalam penggunaannya flashcard dipergunakan pendekatan belajar sambil bermain.

3.   Cara penggunaan Flashcard
Materi yang dijelaskan guru dengan media flashcard mengikuti cara penggunaan dibawah ini (walaupun tidak mutlak) diantaranya :
a.    Kartu-kartu yang sudah di susun di pegang setinggi dada dan menghadap ke depan siswa.
b.   Pilih satu persatu kartu tersebut setelah guru menjelaskan
c.    Berikan kartu yang dipilih ke siswa yang duduk dekat guru. Mintalah siswa bergiliran melihat kartu tersebut, sehingga semua dapat melihat.
d.   Atau dapat juga dengan cara permainan yakni kartu diletakkan dalam kotak secara acak. Kemudian siswa diminta memilih kartu sesuai perintah guru. Misalnya guru mmerintakan cari nama/gambar “Horse”, kemudian siswa mencari kartu tersebut dalam kotak.

4.    Teknik pembuatan Flashcard
Dalam pembuat flashcard ada beberapa langkah, yaitu :
a.    Siapkan kertas yang agak tebal seperti kardus atau kertas karton.
b.   Buatlah ukuran 25X30 cm
c.    Potonglah kertas tersebut sesuai ukuran yang telah disiapkan mempergunakan gunting atau cutter.
d.   Pergunakan kertas alas, jika objek gambar akan langsung dibuat tangan mempergunakan kuas, spidol, cat air, pensil warna
e.    Jika mempergunakan gambar jadi, hanya dipotong kemudian ditempelkan
f.    Apabila dibutuhkan, berikan tulisan pada bagian kartu-kartu tersebut sesuai dengan nama objek.
5.    Kekurangan Flashcard
Flashcard sebagai salah satu media pembelajaran yang bagus, namun tidak terlepas juga memilki kekurangan, diantaranya:
a.     Small Student
b.     Menuntut penataan ruang yang baik
6.     Contoh-contoh Flashcard

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan, khususnya demi tujuan pembelajaran disekolah.
            Sesuai dengan karakteristiknya, dapat pula disimpulkan bahwa Flipchart dan Flashcard merupakan salah satu media grafis yang sangat mudah diingat karena mengandung pesan-pesan pendek sehingga siswa dengan mudah mencerna materi yang telah diterangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar