Minggu, 24 Mei 2015





PAPER
RELIABILITAS
Submitted as a Group Project in Evaluasi Pembelajaran
Description: C:\Users\user\Documents\Logo_IAIN_Bukittinggi.png
Oleh:
Asra Laila                          : 2313.002
Nenci Felina                       : 2313.020
Peppy Kurnia Sabrina       : 2313.022
Ria Agustiani                     :2313.027
        Dosen Pembimbing:
Lely Lismay, S.pd. M.pd

ENGLISH EDUCATION SECTION
FACULTY OF TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BUKITTINGGI
ACADEMIC YEAR 2014/2015





PREFACE

First, we will give a Big thank’s to only God, because his bless we can finish our paper as a assignment of four semester of  English An Evaluasi Pembelajaran.
Second, we will say thank’s too for our parents that support us when we working this paper. we know because them we can finish it.
And the last, we will give thank’s for Ms.Lely as English lecture that give this assignment of four semester of  English An Evaluasi Pembelajaran. Because of him, we can learn much how to working and finish this paper. We believe that he give it, to increase our knowledge and to help us to practice our English much. This assignment will give us experience how to make this with good.
About all, we also believe that “Not that there’s no cracks ivory“, there is too much wrongness of this paper. Hopefully the lack of it can be used as reference to achieve perfection.


Bukittinggi, Mei     2015



Writers









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value yang berarti nilai.Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan dapat di artikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.
Adapun dari segi istilah, evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.Maka evaluasi pendidikan itu dapat di artikan sebagai suatu tindakan atau kegiatan atau suatu proses menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan yang terjadi di lapangan pendidikan). Atau singkatnya evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat di ketahui mutu atau hasil-hasilnya.
Sebelum melanjutkan pembicaraan tentang evaluasi pendidikan secara lebih luas dan mendalam, terlebih dahulu perlu di pahami bahwa dalam praktek sering kali terjadi kerancuan atau tumpang tindih dalam penggunaan istilah evaluasi, penilaian dan pengukuran.Kenyataan seperti itu memang dapat di pahami, mengigat bahwa di antara ketiga istilah tersebut saling terkait sehingga sulit untuk di bedakan.
Dalam evaluasi terdapat beberapa teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar di antaranya teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif yang akan kami bahas dalam makalah ini.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian reliabilitas ?
2.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas tes hasil belajar obyektif ?
3.      Bagaimana teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif ?

C.    TUJUAN

1.      Agar mahasiswa mengetahui pengertian reliabilitas.
2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas tes hasil belajar obyektif.
3.      Agar mahasiswa mengetahui teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif.

























                                                            BAB II
                                                    PEMBAHASAN
A.    Pengertian reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrument. Reliabilitas tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat di percaya sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila di teskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.

            Ada beberapa para ahli yang mengemukakan pendapat tentang reliabilitas :

1.     Anastasi (1976)
Reliability refers to the consistest of scores obtained by the same persons when reexamined the same test on different occasion, or with different sets of equivalent items or under other variable examining conditions.

2.     Gronlund (1985)
Reliability refers to the results obtained with an evaluation instrument and not to the instrument it self.

3.     Kerlinger ( 1986)
Reliabilitas dapat di ukur dari tiga kriteria, yaitu :
A.    Stability                = Menunjukkan keajegan
B.    Dependability       = Menunjukkan kemantapan
C.    Predictability        = Menunjukkan kemampuan

Selanjutnya, Gronlund (1985) mengemukakan 4 faktor yang dapat mempengaruhi reliabilitas , yaitu : panjang tes, sebaran skor, tingkat kesukaran , objektivias :

a.      Panjang tes (length of test)
Panjang tes berarti banyak nya soal tes . semakin panjang suatu tes akan lebih tinggi tingkat reliabilitas suatu tes, karena semakin banyak soal, maka akan semakin banyak sampel yang di ukur dan proporsi jawaban yang semakin banyak, sehingga faktor tebakan akan semakin rendah.



b.     Sebaran skor ( spread of scores )
Besarnya sebaran skor akan membuat tingkat reliabilitas menjadi lebih tinggi , karena koefisian reliabilitas yang lebih besar di peroleh ketika peserta didik tetap pada posisi yang relative sama dalam satu kelompok pengujian berikutnya.

c.      Tingkat kesukaran ( difficulty  indeks)
Dalam penilaian yang menggunakan pendekatan penilaian acuan norma, baik untuk soal yang mudah maupun sukar, cenderung menghasilkan tingkat reliabilitas yang rendah.

d.     Objektifitas (obyektivity)
 Menunjukkan skor tes kemampuan yang sama antara peserta didik yangs satu dengan peserta didik lainnya. Jika peserta duduk memperoleh hasil yang sama dalam mengerjakan suatu tes, maka akan memperoleh hasil tes yang sama pada saat mengerjakan tes yang sama.

Menurut perhitungan product-moment dari pearson, ada tiga macam reliabilitas , yaitu koefisien stabilitas, koefisien ekuivalen dan koefisien konsistensi internal.

1.     Koefisien Stabilitas

      Adalah jenis reliabilitas yang   menggunakan teknik test and retest , yaitu memberikan tes kepada sekelompok individu, kemudian diadakn pengulangan tes pada kelompok yang sama dengan waktu yang berbeda. Cara memperoleh koefisien stabilitas adalah dengan mengorelasikan hasil tes pertama dengan hasil tes kedua dari kelompok yang sama, tes yang sama, pada waktu yang berbeda.jika antara waktu tes pertama dengan tes kedua cukup lama, kemudian di adakan latihan-latihan tambahan, maka bisa jadi nilai tes kedua akan lebih besar daripada tes pertama dan sebaliknya .

2.     Koefisien Ekuivalen

      Adalah jika mengorelasikan dua buah tes yang parallel pada kelompok dan waktu yang sama. Metode yang digunakan untu memperoleh koefisien ekuivalen adalah metode dengan menggunakan dua buah tes yang parallel atau equivalence forms method atau disebut juga parallel or alternate-forms method. Syarat-syarat yang harus di penuhi kedua tes parallel adalah kriteria yang di pakai pada kedua tes sama, jumlah item, isi, corak sama, dan tingkat kesukaran samapetunjuk waktu yang disedikan untuk mengerjakan tes, dan contoh-contoh juga sama.

3.     Koefisien Konsistensi Internal

      Adalah reliabilitas yang di dapat dengan jalan mengorelasikan dua buah tes dari kelompok yang sama, tetapi diambil dari butir-butir yang bernomor genap untuk tes yang pertama dan butir-butir bernomor ganjil untuk tes yang kedua. Teknik ini sering disebut split –half method . Spli-half adalah tes yang dibagi menjadi dua bagian yang sama, kemudian mengorelasikan butir soal yang bernomor ganjil dalam belahan pertama (X) dan yang bernomor genap dalam belahan kedua (Y). Untuk membagi tes menjadi dua bagian dapat juga dilakukan dengan jalan mengambil nomor soal seacar acak , tetapi jumlah nya tetap harus sama untuk masing masing kelompok.
Menggunakan rumus Spearman Brown:


Keterangan : n = panjang tes yang selalu sama dengan 2 karena seluruh tes     2 X ½
10 orang peserta didik di tes dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial . jumlah soal masing-masing lima buah . dua buah nomor genap diambil dari hasil tes IPA dan tiga buah nomor ganjil diambil dari tes IPS . Data diperoleh sebagai berikut :
                                                Table 10.5
                                    Nilai 10 orang peserta didik
                              Dalam mata pelajaran IPA dan IPS
NAMA
Skor IPA no. Genap (2 dan 4)
Skor IPS no. Ganjil (1,3,dan 5)
A
8
6
8
7
10
B
7
7
6
7
5
C
5
6
6
6
6
D
8
6
7
6
9
E
5
6
5
5
5
F
4
7
4
6
6
G
5
9
7
5
5
H
7
5
8
5
4
I
7
8
4
9
7
J
9
5
9
9
4

                                                Tabel 10.6
                        Perhitungan Koefisien Konsistensi Internal
X
Y
x
y
x2
y2
xy
14
14
11
14
11
11
14
12
15
14
25
18
18
22
15
16
17
17
20
22
+1
+1
-2
+1
-2
-2
+1
-1
+2
+1
+6
-1
-1
+3
-4
-3
-2
-2
+1
+3
1
1
4
1
4
4
1
1
2
1
36
1
1
9
16
9
4
4
1
9
6
-1
2
3
8
6
-2
2
2
3
130
190


22
90
29
X=13
X=19






Untuk menghitung seluruh tes itu, dapat di gunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :




Disamping itu, dapat pula digunakan teknik Kuder-Richardson (dua orang ahli psikometri yang  erumuskan persamaan untuk mencari reliabilitas) yang lebih popular dengan istilah KR20 . Salah satu rumus Kr20  adalah  sebagai berikut :




Contoh : 10 orang peserta didik di tes dengan 10 butir soal bentuk objektif. Hasil perhitungan sebagai berikut:


NAMA
Nomor soal
X
X2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

A
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
7
49

B
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
8
64

C
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
9
81

D
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
6
36

E
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
7
49

F
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
5
25

G
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
6
36

H
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
7
49

I
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
4
16

J
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
3
9


7
7
8
6
6
4
5
6
6
7
62
414

P
0,7
0,7
0,8
0,6
0,6
04
0,5
0,6
0,6
0,7


Q
0,3
0,3
0,2
0,4
0,4
06
0,5
0,4
0,4
0,3


pq
0,21

0,21

0,16
0,24
0,24
0,2
0,25
0,24
0,24
0,21






Keterangan :

P = proporsi peserta didik yang menjawab betul dari suatu butir soal
Q = 1- p












      Teknik Kuder-Richardson biasanya di gunakan jka suatu instrument mengukur satu gejala psikologis atau perilaku yang sama. Artinya , tes tersebut dapat dikatakan reliable bla terbukiti ada konsistensi jawaban antara  soal yang satu dengan soal yang lain.
      Teknik lain yang biasa di gunakan untuk menguji konsistensi internal dari suatu tes adalah Cronbach’s Alpha atau Koefisien Alpha. Perbedaannya adalah teknik ini tidak hanya digunakan untuk tes dengan dua pilihan saja, tetapi penerapannya lebih luas, seperti menguji reliabilitas skala pengukuran sikap dengan tiga, lima, dan tujuh pilihan. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung Koefisien Alpha adalah :
 



Keterangan :
R = jumlah butir soal
   = varian butir soal.
   =varian skor total

Untuk butir soal yang bersifat dikotomi seperti pilihan ganda, varian butir soal di peroleh dengan rumus :



Keterangan : P1 adalah tingkat kesukaran soal dan q2 adalah (1-P1).


















                                    BAB III
                                 PENUTUP

B.    Kesimpulan

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrument. Reliabilitas tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat di percaya sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila di teskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.


C.    Saran

                  Penulis menyadari di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah selanjutnya



























DAFTAR PUSTAKA

Sudijono, Anas. 2011. Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers: Jakarta
http://mshol.blogspot.com/2010_03_01_archive.html/30/10/2011/09:26